Mengkonsumsi air yang berkualitas tentu mendukung kesehatan tubuh. Untuk dapat mengkonsumsi air yang aman dan berkualitas, salah satunya kita harus mengerti TDS pada air. Apa itu Total Dissolved Solids (TDS) pada air? Apa kaitannya dengan kesehatan kita? Yuk kita simak artinya!
Apa itu Total Dissolved Solids (TDS)?
Total Dissolved Solids (TDS) adalah indikator dari jumlah partikel senyawa organik dan anorganik, meliputi mineral, garam, dan ion yang terlarut dalam air. Saat air melalui bebatuan, pipa, tanah atau permukaan lainnya, partikel-partikel tersebut terbawa dan terlarut ke dalam aliran air. Konsentrasi TDS pada air digambarkan dalam satuan bagian per juta atau part per million (ppm).
Jenis-jenis TDS pada Air
Berikut adalah jenis-jenis senyawa partikel yang biasanya termasuk dalam Total Dissolved Solids (TDS) dalam air:
- Kalsium
- Klorida
- Magnesium
- Kalium
- Zinc
- Aluminium
- Tembaga
- Timbal
- Arsenik
- Besi
- Klorin
- Sodium
- Fluorida
- Bikarbonat
- Sulfat
- Pestisida
- Herbisida
Pentingnya TDS pada Air Minum
Nilai TDS dalam air minum berasal dari partikel-partikel yang berada pada permukaan yang aliri oleh air. Air adalah pelarut universal dan dengan mudah menyerap serta melarutkan senyawa mineral, bahkan juga menyerap kotoran dengan cepat.
Sumber partikel yang dialiri dan diserap oleh air tersebut dapat berasal dari sumber alami, juga dapat dari buatan manusia. TDS yang berasal dari sumber alami dapat bersumber dari mata air alami, sungai, tumbuh-tumbuhan, bebatuan dan juga dari tanah. Contohnya, jika air berasal dari mata air, maka air tersebut menyerap mineral-mineral, seperti kalsium, magnesium, potasium dari bebatuan.
Namun, nilai TDS juga dapat bersumber dari tempat yang banyak dihuni oleh manusia. Contohnya senyawa pestisida yang dapat berasal dari pengairan kebun atau sawah, timbal yang berasal dari pipa-pipa yang berkarat, senyawa-senyawa berbahaya dari limbah, dan sebagainya yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Perbedaan Nilai Total Dissolved Solids (TDS) pada Air
Nilai TDS pada air membantu menunjukkan apakah air minum layak untuk dikonsumsi, memerlukan penyaringan, atau sangat terkontaminasi. Berikut rekomendasinya:
Tabel Total Dissolved Solids (TDS)
Level TDS per ppm |
Penilaian Kualitias Air |
Dibawah
50 ppm |
Tidak direkomendasikan karena kekurangan mineral |
50
– 100 ppm |
Sangat baik untuk minum |
150
– 250 ppm |
Baik |
250
– 300 ppm |
Cukup |
300
– 500 ppm |
Buruk |
Diatas
1200 ppm |
Tidak dapat diterima |
Mengapa Harus Menguji Total Dissolved Solids (TDS) pada Air?
Air secara alami tidak memiliki bau dan rasa, namun perubahan nilai pada TDS dapat merubah rasa dan tekstur, membuat air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Berikut merupakan alasan mengapa sebaiknya menguji nilai TDS pada air:
- Rasa : air yang memiliki nilai TDS tinggi dapat membuat air memiliki rasa asin atau pahit.
- Kesehatan : TDS yang terlalu tinggi menunjukkan air mengandung partikel senyawa yang terlalu banyak, contohnya jika terdapat banyak senyawa timbal atau tembaga, maka mengkonsumsi air tersebut dapat menyebabkan keracunan. Direkomendasikan untuk melakukan pengujian air jika TDS pada air mencapai 500 ppm untuk mengetahui kandungan senyawa dalam air tersebut.
- Makanan : jika memasak menggunakan air yang memiliki TDS tinggi, dapat mengubah rasa dari makanan, bahkan membuat makanan tersebut tidak dapat dikonsumsi beracun).
- Ketahanan pipa dan peralatan : air dengan kadar kalsium dan magnesium tinggi dapat
menyebabkan nilai TDS tinggi. Ketika kalsium dan magnesium terlarut dalam air dan mengaliri pipa, dapat terjadi penumpukan kerak yang mengakibatkan pipa dan peralatan lain yang dialiri air tersebut menjadi lebih cepat rusak.
Uji Total Dissolved Solids (TDS) Air
Menggunakan alat tes adalah salah satu contoh cara mudah mengetahui nilai TDS pada air. PT
Seafood Inspection Laboratory merekomendasikan alat TDS, Temperature, pH meter (EZ 9908).
Tidak hanya mampu untuk mengetahui jumlah TDS pada air, alat tersebut juga mampu mendeteksi nilai Ph, EC dan suhu air. Praktis, mudah, aman.
Baca Juga : Syarat Air Layak konsumsi menurut Permenkes – Yuk Cari Tau !